Senin, 13 Oktober 2014

Usia Sekolah yg Tidak Produktif, apakah Benar ?

"... Persekolahan membagi warga negara menjadi kelompok usia sekolah (yang tidak produktif) dan kelompok usia produktif. Artinya, anak-anak hingga usia SMP justru tidak produktif karena tidak boleh bekerja lantaran harus bersekolah. Pendekatan sekolah memberikan pesan dan kesan seolah-olah bekerja secara produktif itu bukan belajar. Padahal, belajar adalah kesempatan yang bisa muncul di mana saja dan kapan saja, terutama justru saat bekerja secara produktif.
Pembagian ”anak usia sekolah” tidak adil bagi anak miskin yang sering harus bekerja membantu orang tua. Sir Ken Robinson menyatakan, kebanyakan anak miskin justru dimarginalkan oleh persekolahan. Kebanyakan mereka drop-out di tengah jalan. Saat sekolah memonopoli pendidikan, anak yang tidak sempat bersekolah dan drop-out dicap kampungan dan tidak terdidik, lalu kehilangan harga diri, kemudian merasa tidak perlu belajar karena akses belajar tertutup di luar sekolah."
Oleh :
Daniel M Rosyid
adalah guru besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, dan juga penasehat Dewan Pendidikan Jawa Timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar