Kamis, 23 Oktober 2014

Ketika Kekuatan Visi (Niat dan Doa), Kerja Keras, Kesungguhan dipadukan, maka Kesuksesan tinggal Menunggu Waktu



Ada kisah menarik nie dari seorang trainer muda. Walopun kisah ini sudah lama namun disampaikan dalam bahasa yg lebih modern kekinian..



Cekidot yaa bunda-bunda dan ayah-ayah... yg jomblo-jomblo juga deh :D

Ini kisah tentang perang Khandak, ketika jumlah kaum muslimin hanya 1000 pasukan, dihadapkan dengan pasukan pasukan koalisi multinasional, pasukan gabungan antara Quraisy Mekkah & Bangsa Yahudi dengan total 10.000 pasukan + 600 ekor kuda.
Secara matematis jelas pasukan muslimin tidak akan mampu mengalahkan pasukan koalisi, terlebih armada perang mereka yang terbatas. Namun saat itu Rasulullah malah bersabda:
“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (H.R. Ahmad).
Sebuah pemandangan menakjubkan, di mana ketika kaum muslimin dihadapkan dengan kecemasan yang luar biasa akan ancaman yang begitu besar dari Pasukan Koalisi, Rasulullah malah menghadirkan ketenangan di hati para sahabatnya dengan menyampaikan hadits penaklukan 1 peradaban terbesar di dunia saat itu. Jika membayangkan kondisi umat Islam yang masih lemah ketika itu, kebanyakan orang tentu akan bilang "Muhammad Gila".
Pada tahun 1453, kurang lebih 7 abad setelah Rasul wafat, seorang pemuda bernama Muhammad al-Fatih memimpin penaklukan Konstantinopel, Ibu Kota Romawi Timur, hingga akhirnya meruntuhkan kekaisaran Romawi Timur. Beliau pun meraih takdirnya sebagai sebaik-sebaiknya pemimpin dan pasukannya adalah sebaik-baiknya pasukan sebagai mana yang disebutkan Rasulullah dalam hadits di atas.
Dari kisah ini Rasulullah mengajarkan kita tentang kekuatan visi, membangun cita-cita, membangun impian. sesulit apapun kondisi kita, jangan pernah berhenti untuk bercita-cita dan bermimpi. Karena kekuatan visi inilah, walaupun Rasulullah telah wafat, visinya tak lekang ditelan zaman.
Sedangkan Muhammad al-Fatih mengajarkan kita untuk meyakini segala apa yang dikatakan Rasulullah. Rasulullah memiliki sifat Siddiq, maka apa yang beliau katakan pastilah sebuah kebenaran. Keyakinan akan kebenaran Rasulullah membuat Muhammad al-Fatih terus berjuang dengan segenap jiwa dan raganya mewujudkan visi Rasulullah yang tertunda selama 7 abad lamanya. Hanya kesungguhan dan waktu yang menentukan kapan visi tersebut terwujud, dan Muhammad al-Fatih telah membuktikannya.
*********
Tidak ada cita-cita atau mimpi yang tidak masuk akal. Kita hanya perlu menakar berapa kekuatan yang mesti dihimpun dan kapan target realisasinya, setelah itu, fokuslah berjuang sekuat tenaga mewujudkannya.


oleh Roni Akmal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar