Senin, 27 Oktober 2014

Pendidikan Formal Akademisi tidak menjamin prestasi ? Namun BerPrestasi Bisa Lebih Menjamin seseorang Sangat Pakar dibidang Tertentu...

Sebaiknya kita tidak mengkotak-kotakkan sesorang dari gelar atau level pendidikan formal. Ilmu bisa didapat di mana saja. Orang-orang yang tidak berlatar belakang pendidikan formal pun sudah banyak yang berkarya hebat bahkan hingga level dunia. Di sisi lain tidak sedikit orang yang bergelar tapi gagal dalam memimpin, minim karya, bahkan menghancurkan reputasinya sendiri.

Gelar akademik sejatinya bukanlah untuk dibanggakan, tapi ia adalah pertanggungjawaban. Sama halnya dengan ibadah haji, bukan sekedar pemberi kebanggaan dengan penambahan huruf H di depan namanya, atau sekedar ingin dipanggil pak Haji. Tapi hal itu adalah pertanggungjawaban apakah hajinya mabrur atau tidak. Maka gelar akademik pun sesungguhnya adalah pertanggungjawaban atas kapasitas keilmuan dan karyanya yang mengiringi.
- Berlatar belakang pendidikan formal + gelar & berprestasi = wajar
- Tidak berlatar belakang pendidikan formal, tidak bergelar, tapi berprestasi = hebat
- Berlatar belakang pendidikan formal + gelar, tidak berprestasi = disayangkan
- Tidak berlatar belakang pendidikan formal, tidak bergelar, tidak berprestasi = dimaklumi

Namun, saya tetap mengapresiasi setinggi-tingginya kepada para akademisi yang meraih gelar atas jerih payah yang penuh perjuangan dan pengorbanan. Akan lebih lengkap jika gelar tersebut selaras dengan serentetan karya & prestasi yang fenomenal. Alhamdulillah saya banyak menemukan beliau-beliau yang seperti ini, termasuk para guru saya (Salam hormat dulu  )
Terkait dengan pengangkatan atau pemilihan pemimpin dan pejabat negara, jika dihadapkan pilihan seperti ini:
1. Pemimpin yang hanya lulusan sekolah dasar atau menengah tapi kaya akan prestasi, karya & kontribusi.
2. Pemimpin dengan gelar mentereng tapi minim sekali prestasi, karya & kontribusi.
Tentu saya akan pilih nomor 1. Menurut saya gelar hanya citra di awal. Pada akhirnya orang akan melihat apa yang telah kita lakukan, amal terbaik apa yang telah kita kontribusikan.
Namun di atas itu semua, saya akan lebih memilih pilihan no.3 ini jika ada:
3. Pemimpin yang memiliki track record baik dalam hal prestasi, moral dan spiritual, seperti berakhlak baik, bersih (tidak cacat hukum), jujur, adil, amanah, tanggungjawab, dan taat beragama.
Kenapa taat beragama? Ya, bagaimana mungkin kita menyerahkan amanah rakyat kepada pemimpin yang tidak taat beragama? Kepada Tuhannya saja dia berani berkhianat, apalagi kepada rakyatnya sendiri.

By Roni Akmal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar